Jingga.

Sepenggal tulisan ini bukan soal menyerah,
namun menyemangati hati yang mulai resah
Karena sebuah perjalanan yang belum tersematkan tujuan
Hingga matahari yang mulai jingga warnanya,
perasaan ini tetaplah sama
Terbawa oleh suasana tanah yang basah
dikota hujan yang kaya akan sejarah

teruntuk kamu

ya, kamu yang terdampar ditanah gersang
dan tak pernah terfikir akan jalan pulang

kamu….

Yang lantang menengadah untuk hijrah
Melangkah pergi menuju negeri Kinanah

Kamu...

Yang pergi membawa sejuta keinginan
Yang hanya berharap pada keberuntungan dari tuhan
Yang selalu mendengkur kala pagi memberi sentuhan
Yang tak bisa tegar dalam menggeluti ujian
Yang hanya bisa merengek dalam ratapan
Yang hanya bisa memelas dalam tangisan
Yang tak pernah tegar untuk mencoba perubahan
Yang sampai saat ini tak memiliki pendirian

Kamu…
Yakinlah kamu bisa tegar

Dengan banyaknya hati dan harapan yang akan kau hantar

mungkin beberapa hati akan merasa sedikit sepi
seperti halnya pagi tak akan lengkap tanpa secangkir kopi

biarlah kau rasakan penyesalan
agar kau belajar dari pahitnya kegagalan
bukan saatnya kau bercengkrama dengan galau dan resah
karena yang bisa kau lakukan hanyalah pasrah

tidak !!

kau tidak lemah, pasrah bukanlah perihal menyerah
melainkan awal dari langkah yang tak akan lagi pernah goyah
seperti halnya hujan, tak selalu mengukir resah
karena dari nya akan lahir banyak kisah

menyerah berarti kalah, dan kekalahan yang membuat hatimu patah

biarpun banyak yang bilang pelangi itu indah
namun nyatanya ia terlahir dari alam yang sedang gundah

mentiti kata jangan melulu soal irama
lebih dari itu, ini soal rasa

jangan lupa bersyukur …..

salam budiardjo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk

Antariksa

Kemangi