Dulu pernah, Kita adalah rindu-rindu yang mengumpul pada suatu rasa yang persis. Sekarang terjadi, Kita menjadi rindu-rindu yang hanya sebatas imajinasi dalam keepulan asap. Dulu pernah, Kita adalah reraga yang saling ada ketika salah satu sedang menangis. Sekarang terjadi, Kita menjadi reraga yang saling bersembunyi dalam gelap. Dulu pernah, Kita adalah jiwa-jiwa yang saling menyebutkan nama dalam doa tersusun manis. Sekarang terjadi, Kita menjadi jiwa-jiwa yang saling terdiam dan bersembunyi dalam harap. Dulu pernah, Kita adalah insan-insan yang mencoba agar hati dan lisan tetap segaris. Sekarang terjadi, Kita menjadi insan-insan saling menjauh dalam langkah dan derap. Teruntuk kamu, terimakasih untuk semua kisah manis walau ditutup oleh perpisahan penuh tangis. Tetiba saja, kamu pergi tanpa alasan hanya dengan memberi sedikit penjelasan. Tak ada satupun pesan-pesanku yang kamu baca. Atau mungkin aku kembali menjadi pria mencoba selalu ada, te...
Komentar
Posting Komentar