Kemangi
Sepi-sepi-ramai di warung pecel lele.
Malam ini aku tengah dirundung perasaan gundah.
Dilingkupi penuh oleh perasaan gelisah.
Ah, melihat jajaran komentar di postingan terakhirmu membuat aku sedikit gentar. Bukan apa, aku hanya pengagum mu lewat doa.
Sedangkan dia begitu dekat denganmu. Aku bisa apa?
Kemarin saja aku lumayan terluka, ketika kamu mengunggah foto beradegan hidungmu tengah di cubit oleh dia.
Padahal se-jam sebelumnya kau bercerita bahwa ia baru saja menorehkan luka.
Ah, setidaknya aku yang paling pertama memelukmu ketika kau terluka.
Walaupun, aku hanya berperan sebagai daun kemangi yang tersaji dalam piring pecel lele.
Ya, sering terlewatkan.
Banyak tanya dalam benak, perihal raga yang enggan bertindak.
Hai, senja.Kenapa engkau tak lagi jingga?
Hai, rasa. Kenapa engkau tak lagi sama?
Pergi atau terluka?
Maaf. Aku lebih suka diaggap bodoh ketimbang melepaskah calon jodoh.
Aku enggan pergi darimu, kamu saja yang pergi.
Toh, aku sangat menikmati ketika aku berlari hanya untuk mengejarmu.
Jikalau cinta itu perihal mengikhlaskan, maka aku ikhlas mencintaimu.
Walaupun terkadang, ikhlaspun tak berbalas.
Sehatlah selalu. Aku selalu menunggu kabar bahagiamu.
Jangan lupa bahagia, semoga semesta menyayangimu~
Salam,
Randu
Semua temanya tentang cinta ya ka?
BalasHapusbisa request kok. mau tentang sahabat atau kucing mati juga bisa wkwkwkwk
Hapustiba* netes ka :')
BalasHapusditahan dulu nangisnya, masih banyak sajak lainya. hehe
HapusJangan lupa bersyukurr!!!😄😄👌👌✊
BalasHapusokedeh, terimakasih
Hapus