Tentang~

    Kita memiliki beberapa perbedaan, ada sekat sekat yang menghalangi perasaan. Aku tengah memandangimu di sebrang jalan, ditemani sepi dan beberapa igauan.
         Bagai mana tidak? aku duduk dengan temaram, ditemani semangkuk kenangan pahit nan muram.
Kamu duduk berdua, ditemani orang yang kau cinta. Aku tersenyum menahan sesak, seperti tengah lari di bukit berundak. Kamu tertawa tulus, bersama tentangku yang telah kau hapus.
      Kulihat kau disana penuh dengan candaan, biarlah tangisku bersanding dengan  tetes-tetes  hujan. Memang benar, disetiap rintik hujan selalu ada kenangan yang mesti direlakan.
         Kita terhalang hujan, desekati rintik rintik kerinduan yang enggan dirasakan. Biarlah kangen ini memuai bersama perasaan kita yang tidak penah sesuai. Hanya satu tanyaku, apakah tak sedikitpun kau rasakan cintaku yang besar dan banyak berserakan?
       Bisingnya jalan menjadi saksi, sungai air mata mengucur deras mengaliri pipi. Tapi yang harus kamu perhatikan dan takutkan adalah, jika dia pergi atau lingkar peluknya tak menemanimu lagi. karna dia bukan aku yang sengaja terengah dan berdarah untuk melihat geliat manjamu. Ah, aku ingin berdamai dengan masa lalu.
        Biarlah. Selalu kutunggu kabar bahagiamu, kelak aku akan datang dan menghampiri buah hatimu. Akan kuceritakan betapa sulitnya aku untuk mendapatkan hatimu.
     Sekarang kamu disana ditemani dia dan beberapa tawa bahagia, biarlah aku disini menikmati tangis meratapi semua harapan tlah sirna. Pesanku, jaga kesehatanmu. Berdoa lah, semoga dia tidak pergi dan meninggalkan resah. Aku ada jauh dibelakangmu, memperhatikanmu dan memelukmu dengan beberapa doa. 
Semoga semesta menyayangimu~

Salam, Randu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk

Antariksa

Kemangi