Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Deras

Hujan itu selalu turun dengan jujur. Jatuh begitu saja disertai rasa syukur. Tapi terkadang ada beberapa hujan yang ditemani oleh jiwa yang hancur, ataupun air mata yang tengah bersahabat dengan hati yang lebur. Seperti dulu, Aku terluka kembali oleh kebodohanku perihal mengendalikan rasa. Rasa yang selama ini menjelma menjadi perhatian, dan rasa yang selama ini ku konversi menjadi kehangatan. Tapi itu dulu, Aku yang sekarang ingin sedikit lebih cerdas dalam menyikapi setiap senyum, menyadari bahwasanya senyummu adalah milik umum. Karena aku sadar, bunga itu tak seluruhnya harum. Sekarang, Aku mulai merintis bahagia dengan segala yang ku punya. Walaupun kamu tak ku miliki raga dan hatinya, setidaknya kamu pernah menjadi inspirasiku untuk berkarya. Karena Randu, akan tetap menjadi Randu. Tumbuh semakin tinggi, berbuah tak jemu-jemu. Walaupun bukan kamu, penikmat tulisanku akan tetap membaca karyaku. Semoga semesta menyayangimu~ Salam, Randu.

Puncak Bintang #Request

Perhatian, mampu menunjukan perasaan. Perjalanan suatu kisah kasih memang selalu menarik. Kisah tentang dimana kita mulai dekat, hingga terjadi hungan yang saling mengikat. Aku selalu suka caramu memperhatikanku. Aku selalu suka caramu mencintaiku. Pertama, Terimakasih untuk segala rasa dan cerita. Kedua, Maaf untuk semua tingkahku yang tak kamu suka. Ketika aku ragu, kamu selalu yakin. Ketika aku marah, kamu selalu mengalah. Ketika aku mencaci, kamu tak pernah membenci. Ketika aku terjatuh, kamu tak pernah pergi. Ah, aku begitu mengagumimu. Menyukaimu dengan jujur seperti kopi. Mencintaimu dengan hangat seperti senja. Berawal dari teman seangkatan, hingga menjadi teman jalan. Aku ingin lebih dari itu, aku ingin kamu menjadi teman seperjalanan. Terlebih, adalah doaku perihal kamu yang selalu aku semogakan menjadi teman setujuan. Terimakasih, aku benar-benar mencintaimu~ Randu to Ridho

Hilang #Request

Ketika aku pergi jauh untuk meraih mimpi, kamu berubah menjadi sosok yang tak aku kenali. Ketika aku berfikir bahwa kamu adalah kado dari semesta raya, kamu berganti menjadi wanita yang hanya kukenali sosoknya. Bukankah kau berjanji untuk menjaga hati? Ini bukan kisahku yang merasa terhianati. Hanya saja, aku sempat terpukul, karena lenganmu kini tak lagi merangkul. Kamu memilikiku, tapi kau tertahan dalam peluknya. Aku menjaga hatiku, tapi kamu beri hatimu untuknya. Haha. Terkadang cinta itu lucu. Suka sekali bercanda. Hentikan pura-puranya. Ummm, aku lupa. Kamu sudah berhenti berpura-pura. Iya, kepura-puraanmu dalam mencintaiku. Kenapa aku kemarin begitu mati-matian memperjuangkan kamu? Kenapa aku begitu berjuang untuk membahagiakanmu? Iya, cinta. Cinta adalah alasan dari semua kebodohan ini. Randu to Aldho

Gadis Pecinta Hujan #Request

Hujan selalu menjadi hal yang spesial, walau pada hari itu aku tengah dirundung sesal Basahnya bukan hanya dibumi, tapi tempiasnya sampai di hati. Rerintik yang jatuh menitik pada setiap sela-sela hati yang kerontang. Menegaskan bahwasanya ada rindu disetiap geris hujan yang membentang. Perihal rindu yang menjadi mendung kini tak terbendung. Kali ini jatuh bersamaan bersama butiran tetes hujan. Alasanku menyukai hujan, karena hujan itu jujur. Karena hujan mengajarkan kita untuk selalu adil. Kalau tak suka silahkan berteduh. Begitu ucap hujan. Tak semua hujan itu indah. Kadang banyak guntur menggelegur. Tapi tak jarang hujan pada senja berakhir dengan pelangi. Dan sehabis hujan tak selalu berakhir pelangi, terkadang hanya menyisakan dingingnya kabut. karena, Mendung tak melulu soal hujan~ Randu to Echa